bloga blogo

SELAMAT DATANG DI BIOBLOGABLOGO SILAHKAN DI SHARE SEMOGA BERMANFAAT

Selasa, 28 Desember 2010

Siklus Menstruasi, Kehamilan dan Persalinan

Siklus menstruasi terjadi pada manusia dan primata. Sedang pada mamalia lain terjadi siklus estrus. Bedanya, pada siklus menstruasi, jika tidak terjadi pembuahan maka lapisan endometrium pada uterus akan luruh keluar tubuh, sedangkan pada siklus estrus, jika tidak terjadi pembuahan, endomentrium akan direabsorbsi oleh tubuh.

Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodik setiap 28 hari (ada pula setiap 21 hari dan 30 hari) yaitu sebagai berikut :

Pada hari 1 sampai hari ke-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang dirangsang oleh hormon FSH. Pada seat tersebut sel oosit primer akan membelah dan menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graaf yang masak, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus yaitu endometrium yang habis terkelupas waktu menstruasi, selain itu estrogen menghambat pembentukan FSH dan memerintahkan hipofisis menghasilkan LH yang berfungsi merangsang folikel Graaf yang masak untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke-14, waktu di sekitar terjadinya ovulasi disebut fase estrus.
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi badan kuning (Corpus Luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempertebal lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya embrio. Periode ini disebut fase luteal, selain itu progesteron juga berfungsi menghambat pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang, pembentukan progesteron berhenti sehingga pemberian nutrisi kepada endometriam terhenti, endometrium menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan (menstruasi) pada hari ke-28. Fase ini disebut fase perdarahan atau fase menstruasi. Oleh karena tidak ada progesteron, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilan proses oogenesis kembali.
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat spermatozoa membuahi ovum di tuba fallopii, terjadilah zigot, zigot membelah secara mitosis menjadi dua, empat, delapan, enam belas dan seterusnya. Pada saat 32 sel disebut morula, di dalam morula terdapat rongga yang disebut blastosoel yang berisi cairan yang dikeluokan oleh tuba fallopii, bentuk ini kemudian disebut blastosit. Lapisan terluar blastosit disebut trofoblas merupakan dinding blastosit yang berfungsi untuk menyerap makanan dan merupakan calon tembuni atau ari-ari (plasenta), sedangkan masa di dalamnya disebut simpul embrio (embrionik knot) merupakan calon janin. Blastosit ini bergerak menuju uterus untuk mengadakan implantasi (perlekatan dengan dinding uterus).
Pada hari ke-4 atau ke-5 sesudah ovulasi, blastosit sampai di rongga uterus, hormon progesteron merangsang pertumbuhan uterus, dindingnya tebal, lunak, banyak mengandung pembuluh darah, serta mengeluarkan sekret seperti air susu (uterin milk) sebagai makanan embrio.
Enam hari setelah fertilisasi, trofoblas menempel pada dinding uterus (melakukan implantasi) dan melepaskan hormon korionik gonadotropin. Hormon ini melindungi kehamilan dengan cara menstrimulasi produksi hormon estrogen dan progesteron sehingga mencegah terjadinya menstruasi. Trofoblas kemudian menebal beberapa lapis, permukaannya berjonjot dengan tujuan memperluas daerah penyerapan makanan. Embrio telah kuat menempel setelah hari ke-12 dari fertilisasi.


1. Pembuatan Lapisan Lembaga
Setelah hari ke-12, tampak dua lapisan jaringan di sebelah luar disebut ektoderm, di sebelah dalam endoderm. Endoderm tumbuh ke dalam blastosoel membentuk bulatan penuh. Dengan demikian terbentuklah usus primitif dan kemudian terbentuk Pula kantung kuning telur (Yolk Sac) yang membungkus kuning telur. Pada manusia, kantung ini tidak berguna, maka tidak berkembang, tetapi kantung ini sangat berguna pada hewan ovipar (bertelur), karena kantung ini berisi persediaan makanan bagi embrio.
Di antara lapisan ektoderm dan endoderm terbentuk lapisan mesoderm. Ketiga lapisan tersebut merupakan lapisan lembaga (Germ Layer). Semua bagian tubuh manusia akan dibentuk oleh ketiga lapisan tersebut. Ektoderm akan membentuk epidermis kulit dan sistem saraf, endoderm membentuk saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan, mesoderm membentuk antara lain rangka, otot, sistem peredaran darah, sistem ekskresi dan sistem reproduksi.
2. Membran (Lapisan Embrio)
Terdapat 4 macam membran embrio, yaitu :
a. Kantung Kuning Telur (Yolk Sac)
Kantung kuning telur merupakan pelebaran endodermis berisi persediaan makanan bagi hewan ovipar, pada manusia hanya terdapat sedikit dan tidak berguna.
b. Amnion
Amnion merupakan kantung yang berisi cairan tempat embrio mengapung, gunanya melindungi janin dari tekanan atau benturan.
c. Alantois
Pada alantois berfungsi sebagai organ respirasi dan pembuangan sisa metabolisme. Pada mammalia dan manusia, alantois merupakan kantung kecil dan masuk ke dalam jaringan tangkai badan, yaitu bagian yang akan berkembang menjadi tall pusat.
d.Korion
Korion adalah dinding berjonjot yang terdiri dari mesoderm dan trofoblas. Jonjot korion menghilang pada hari ke-28, kecuali pada bagian tangkai badan, pada tangkai badan jonjot trofoblas masuk ke dalam daerah dinding uterus membentuk ari-ari (plasenta). Setelah semua membran dan plasenta terbentuk maka embrio disebut janin/fetus.
3. Plasenta atau Ari-Ari
Plasenta atau ari-ari berbentuk seperti cakram dengn garis tengah 20 cm, dan tebal 2,5 cm. Ukuran ini dicapai pada waktu bayi akan lahir tetapi pada waktu hari 28 setelah fertilisasi, plasenta berukuran kurang dari 1 mm. Plasenta berperan dalam pertukaran gas, makanan dan zat sisa antara ibu dan fetus. Pada sistem hubungan plasenta, darah ibu tidak pernah berhubungan dengan darah janin, meskipun begitu virus dan bakteri dapat melalui penghalang (barier) berupa jaringan ikat dan masuk ke dalam darah janin.
Catatan : Makin tua kandungan, jumlah estrogen di dalam darah makin banyak, progesteron makin sedikit. Hal ini berhubungan dengan sifat estrogen yang merangsang uterus untuk berkontraksi, sedangkan progesteron mencegah kontraksi uterus. Hormon oksitosin yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis jugs berperan dalam merangsang kontraksi uterus menjelang persalinan. Progesteron dan estrogen juga merangsang pertumbuhan kelenjar air susu, tetapi setelah kelahiran hormon prolaktin yang dihasilkan kelenjar hipoftsislah yang merangsang produksi air susu.

sumber : http://biologipedia.blogspot.com/2010/11/siklus-menstruasi-kehamilan-dan.html

Spermatogenesis

Gamet berasal dari primordial germ cell (PCGs) yang terbentuk di epiblast saat minggu kedua dan berpindah ke dinding yolk sac. Minggu keempat mulai bermigrasi ke developing gonad, dan sampai pada minggu kelima. Pembelahan mitosis berlangsung ketika migrasi ini dan ketika sampai di gonad.
Saat persiapan fertilisasi, germ cell melakukan gametogenesis untuk melengkapi pematangan sel.

Pematangan  sperma saat puberitas.
Pematangan sperma dimulai saat puberitas, mencakup perubahan spermatogonia hingga spermatozoa. Ketika bayi, germ cell dapat dikenali di kordia seks dari testis, berbentuk sel pucat yang dikelilingi supporting sel. Supporting sel ini akan berubah menjadi sel Sertolil.  Saat puberitas kordia seks ini memiliki lumen dan menjadi tubulus seminiferous. PCG membuat sel tunas spermatogonial meningkat, sel-sel baru muncul dari sel tunas ini dan membentuk type A spermatogonia.

 type A spermatogonia  menandakan awal spermatogenesis. Membentuk pembelahan mitosis yang terbatas dan pembelahan terakhir menghasilkan type B spermatogonia; setelahnya type B spermatogonia  membelah menjadi spermatosit primer(2n). Spermatosit primer masuk ke profase (22 hari) diikuti penyempurnaan meiosis I dan pembentukan spermatosit sekunder(n). Di pembelahan meiosis kedua, sel ini mulai membentuk spermatid yang haploid. Dari saat type A cell meninggalkan populasi sel tunas hingga pembentukan spermatid, sitokinesis yang terjadi sempurna, sehingga sel-sel pembelahannya disertai cytoplasmic bidge sampai individu sperma lepas dari badan sisa.

Selama perkembangan ini sertoli sel berfungsi : mendukung dan melindungi germ sel, memberikan nutrisi, dan melepas spermatozoa yang matang.
Hormon
·         LH : Spermatogenesis diregulasi oleh produksi LH oleh pituitary gland.
LH menempel di reseptor sel Leydig è menstimuli produksi testosteron è Sertoli sel menstimuli proses spermatogenesis.
·         FSH : penempelan FSH pada Sertoli sel menstimuli produksi cairan testikular; sintesis androgen binding protein (ABP) intraselular.
Spermiogenesis
Yaitu proses perubahan dari spermatid menjadi spermatozoa. Perubahannya mencakupi :
1.       1. Pembentukan acrosome (melindungi setengah dari permukaan inti dan mengandung enzim untuk membantu penetrasi sel telur saat fertilisasi)
2.       2. Kondensasi dari nukleus
3.       3. Pembentukan leher, bagian tengah dan ekor sperma
4.       4. Penanggalan sitoplasma sebagai badan sisa, yang akan difagositosis oleh Sertoli sel.
        Pada manusia, waktu yang dibutuhkan untuk pematangan spermatozoa dari spermatogonia adalah 74 hari dan sekitar 300 juta sperma dihasilkan setiap harinya.Saat selesai terbentuk,spermatozoa masuk ke lumen dari seminiferous tubule. Kemudian didorong menuju epididimis oleh elemen kontraksil di dinding tubulus seminiferous.
 
sumber : http://www.scribd.com/doc/43383051/Sperm-a-to-Genesis